I
Teringat aku pada sosok tua ,
Hadirnya ke sebuah kandang yang menternak manusia bijak ,
dengan pakaian yang di anggap paling terbaik ,
kopiah tanda agama di semat di kepala ,
baju batik ,berkasut .
hadir dengan seyuman ,
juga dengan rasa besar hati mungkin .
Aku turut hadir .
Di sudut itu
Aku perhatikan semuanya .
Wahai bapak
senyumanmu ikhlas ,
sinar matamu tulus .
Wahai bapak ,
aku mencari sinar asbab wujudmu ,
dirai ala kadar ,
sedangkan kamu lah tetamu , kamulah raja ,
hadirmu membawa barokah ,
pulangmu menggugurkan dosa tuan rumah .
Teringat aku pada sosok tua ,
Hadirnya ke sebuah kandang yang menternak manusia bijak ,
dengan pakaian yang di anggap paling terbaik ,
kopiah tanda agama di semat di kepala ,
baju batik ,berkasut .
hadir dengan seyuman ,
juga dengan rasa besar hati mungkin .
Aku turut hadir .
Di sudut itu
Aku perhatikan semuanya .
Wahai bapak
senyumanmu ikhlas ,
sinar matamu tulus .
Wahai bapak ,
aku mencari sinar asbab wujudmu ,
dirai ala kadar ,
sedangkan kamu lah tetamu , kamulah raja ,
hadirmu membawa barokah ,
pulangmu menggugurkan dosa tuan rumah .
kau datang dari kampong ,
kau tidak tahu berbahasa dengan bahasa penjajah ,
kerjamu mendulang ,
kerjamu bergelumang dengan keringat dan lumpur ,
apa sidang ini mengerti ?
II
Sidang ini tamat .
Dan kau berjalan perlahan meninggalkan ruang sidang ,
langkahmu perlahan ,
perlahan ,
wahai bapak ,masih tersisakah kudratmu ?
Dan anakmu menanti ,
di sebalik kereta tua ,
yang diletakkan jauh dari kereta-kereta sidang yang mahal dan besar belaka
Wahai bapak ,
aku malu
aku malu
aku malu
sidang yang kau anggap sebagai golongan cendekiawan ini
sebenarnya , jahil .bodoh .
kemanusiaan mereka hilang ,tenggelam dengan mitos kuasa .
Wahai bapak ,
kau tidak tahu berbahasa dengan bahasa penjajah ,
kerjamu mendulang ,
kerjamu bergelumang dengan keringat dan lumpur ,
apa sidang ini mengerti ?
II
Sidang ini tamat .
Dan kau berjalan perlahan meninggalkan ruang sidang ,
langkahmu perlahan ,
perlahan ,
wahai bapak ,masih tersisakah kudratmu ?
Dan anakmu menanti ,
di sebalik kereta tua ,
yang diletakkan jauh dari kereta-kereta sidang yang mahal dan besar belaka
Wahai bapak ,
aku malu
aku malu
aku malu
sidang yang kau anggap sebagai golongan cendekiawan ini
sebenarnya , jahil .bodoh .
kemanusiaan mereka hilang ,tenggelam dengan mitos kuasa .
Wahai bapak ,
Wujudmu seperti
akar
dan sidang cerdik pandai ini hanyalah bunga dan buah yang terbit daripada akarmu
Apakah kan mereka mengerti ?
Wahai bapak
nantikan aku berdiri di atas sidang ini ,
menjulang kamu dan sekaliannya ,
kita buktikan akar yang menalar itulah sumber .
tanpa akar ,tiada buah ,tiada bunga .dan sidang cerdik pandai ini hanyalah bunga dan buah yang terbit daripada akarmu
Apakah kan mereka mengerti ?
Wahai bapak
nantikan aku berdiri di atas sidang ini ,
menjulang kamu dan sekaliannya ,
kita buktikan akar yang menalar itulah sumber .
Tiadalah semuanya .